BAB
I
PENDAHULUAN
1.1.LATAR BELAKANG
Dalam
fisika kita mengenal yang namanya hokum newton 1,2dan 3 tapi apakah kita tau
apa
Pengertiannya, fungsinya dalam
kehidupan sehari hari oleh karna itu penulis ingin membagikan sedikit
ilmu dan jikalau salah mohon para pembaca memberikan kritikan dan saran yang
mmbangun karna penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna
1.2.RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu hukum Newton Pertama,
Kedua, Ketiga?
2. Apa itu berat?
3. Apa perbedaan berat dengan massa?
2. Apa itu berat?
3. Apa perbedaan berat dengan massa?
4. Apa hubungan hukum Newton
Pertama, Kedua, Ketiga dengan hasil
penimbangan berat badan yang berbeda
tersebut?
1.3.TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui lebih mendalam
mengenai hukum-hukum Newton dan bagaimana penerapannya dalam kasus-kasus yang
ditemui dalam kehidupan sehari-hari
2. Menjelaskan perbedaan berat dan
massa sehingga pembaca bisa membedakan antara massa dan berat.
3. Untuk mengembangkan lebih lanjut
kemampuan menulis yang dimiliki
penulis.
1.4.METODE PENULISAN
Dalam
menyelesaikan tulisan ini, penulis menggunakan metode kepustakaan. Di sini
penulis mengembangkan tema dengan berbagai sumber ilmiah dan literature lainnya
demi keberhasilan dan keabsahan tulisan ini.
1.5.LANDASAN TEORI
1. Hukum pertama Newton
”Setiap benda tetap berada dalam
keadaan diam atau bergerak dengan laju tetap sepanjang garis lurus kecuali
diberi gaya total yang tidak nol.”
2. Hukum kedua Newton
”Percepatan sebuah benda berbanding
lurus dengan gaya total yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan
massanya. Arah percepatan sama dengan arah gaya total yang bekerja padanya”
3. Hukum ketiga Newton
”Ketika suatu benda memberikan gaya
pada benda kedua, benda kedua tersebut memberikan gaya yang sama besar tetapi
berlawanan arah terhadap benda yang pertama”
BAB
II
HUKUM-HUKUM
NEWTON
2.1.HUKUM NEWTON PERTAMA
2.1.1.BUNYI HUKUM
” Setiap benda tetap berada dalam
keadaan diam atau bergerak dengan laju
tetap sepanjang garis lurus kecuali
diberi gaya total yang tidak nol.”
2.1.2.HUKUM NEWTON PERTAMA SEBAGAI
HUKUM KELEMBAMAN
Hukum
pertama Newton menyatakan bahwa sebuah benda dalam keadaan diam atau bergerak
dengan kecepatan konstan akan tetap diam atau akan terus bergerak dengan
kecepatan konstan kecuali ada gaya eksternal yang bekerja pada benda itu.
Kecenderungan ini digambarkan dengan mengatakan bahwa benda mempunyai
kelembaman. Benda yang mula-mula diam akan mempertahankan keadaan diamnya
(malas bergerak), dan benda yang mula-mula bergerak akan mempertahankan keadaan
bergeraknya (malas berhenti). Sifat benda yang cenderung mempertahankan keadaan
geraknya (diam atau bergerak) inilah yang disebutkelembaman
atauinersia(kemalasan). Oleh karena itu hukum pertama Newton disebut juga Hukum
Kelembaman atau Hukum inersia
2.2.HUKUM NEWTON KEDUA
2.2.1.BUNYI HUKUM
”Percepatan
sebuah benda berbanding lurus dengan gaya total yang bekerja padanya dan
berbanding terbalik dengan massanya. Arah percepatan sama dengan arah gaya
total yang bekerja padanya” a =F /m
2.2.2.GAYA, MASSA, DAN HUKUM KEDUA
NEWTON
Hukum kedua Newton menetapkan
hubungan antara besaran dinamika gaya dan massa dan besaran kinematika
percepatan, kecepatan, dan perpindahan. Gaya adalah suatu pengaruh pada sebuah
benda yang menyebabkan benda mengubah kecepatannya, artinya dipercepat. Arah
gaya adalah arah percepatan yang disebabkannya jika gaya itu adalah
satu-satunya gaya yang bekerja pada benda tersebut. Besarnya gaya adalah hasil
kali massa benda dan besarnya percepatan yang dihasilkan gaya. Massa adalah
sifat intrinsik sebuah benda mengukur resistensinya terhadap percepatan. Jika
gaya F dikerjakan pada benda bermassa m, dan menghasilkan percepatan a maka
F = m.a
Dengan demikian konsep ini
dijelaskan dalam hukum kedua Newton.
2.3.HUKUM KETIGA NEWTON
2.3.1.BUNYI HUKUM
”Ketika
suatu benda memberikan gaya pada benda kedua, benda kedua tersebut memberikan
gaya yang sama besar tetapi berlawanan arah terhadap benda yang pertama”
Faksi = -Freaksi
2.3.2.HUKUM KETIGA NEWTON SEBAGAI
HUKUM AKSI REAKSI
Hukum
ketiga Newton menggambarkan sifat penting dari gaya, yaitu bahwa gaya-gaya
selalu terjadi berpasangan. Jika sebuah gaya dikerjakan pada sebuah benda A,
maka harus ada benda lain B yang mengerjakan gaya itu. Selanjutnya, jika B
mengerjakan gaya pada A, maka A harus mengerjakan gaya pada B yang sama besar
dan berlawanan arahnya. Sebagai contoh, bumi mengerjakan gaya gravitasional Fg
pada sebuah benda proyektil, yang menyebabkannya dipercepat ke bumi.
Menurut hukum ketiga Newton, proyektil mengerjakan gaya pada bumi yang sama
besar dan berlawanan arahnya. Jadi, proyektil mengerjakan gaya Fg’ = -Fg pada
bumi ke arah proyektil. Jika gaya adalah satu-satunya gaya yang bekerja pada
bumi, bumi akan dipercepat ke proyektil. Karena bumi mempunyai massa yang
sangat besar, percepatan yang dialami akibat gaya yang dihasilkan proyektil ini
sangat kecil dan teramati.
Dalam
pembahasan tentang hukum ketiga Newton, kata ”aksi” dan ”reaksi” seringkali
digunakan. Jika gaya yang dikerjakan pada benda A dinamakan aksi benda B pada
A, maka gaya A yang dikerjakan balik pada B dinamakan reaksi A pada B.
BAB
III
PERBEDAAN
BERAT DAN MASSA
3.1.BERAT
Gaya
yang paling umum dalam pengalaman sehari-hari adalah gaya tarikan grafitasi
bumi pada sebuah benda. Gaya ini dinamakanberat benda, w. Jika kita menjatuhkan
sebuah benda dekat permukaan bumi dan mengabaikan resistensi udara sehinngga
satu-satunya gaya yang bekerja pada benda itu adalah gaya karena grafitasi
(keadaan ini dinamakan jatuh bebas), benda dipercepat ke bumi dengan percepatan
9,81 m/s2. Pada tiap titik di ruang, percepatan ini sama untuk semua benda, tak
tergantung massanya. Kita namakan nilai percepatan ini
g. Dari hukum kedua Newton, kita
dapat menulis gaya grafitasi Fg pada benda
bermassa m sebagai
Fg = ma
Dengan menggunakan a = g dan menulis
w untuk gaya grafitasi, kita dapatkan
w = mg
Karena g adalah sama untuk semua
benda di suatu titik, kita dapat menyimpulkan bahwa berat benda sebanding
dengan massanya. Namun pengukuran g yang teliti di berbagai tempat menunjukkan
bahwa g tidak mempunyai nilai yang sama di mana-mana.
Gaya tarikan bumi pada benda
berubah dengan lokasi. Secara khusus, di titik-titik di atas permukaan bumi,
gaya karena gravitasi berubah secara terbalik dengan kuadrat jarak benda dari
pusat bumi. Jadi, sebuah benda memiliki berat sedikit lebih kecil pada
ketinggian yang sangat tinggi dibandingkan pada ketinggian laut. Medan
gravitasi juga sedikit berubah dengan garis lintang karena bumi tidak tepat
bulat tetapi agak datar di kutub-kutubnya. Jadi,berat tidak seperti massa,bukan
sifat intrinsik benda itu sendiri. Satuan SI untuk berat adalah N (Newton).
3.2.MASSA
Massa
adalah sifat intrinsik dari sebuah benda yang menyatakan resistensinya terhadap
percepatan. Massa sebuah benda dapat dibandingkan dengan massa benda lain
dengan menggunakan gaya yang sama pada masing- masing benda dan dengan mengukur
percepatannya. Dengan demikian rasio massa benda-benda itu sama dengan
kebalikan rasio percepatan benda-benda itu yang dihasilkan oleh gaya yang sama:
m1/m2 = a1/a2
Satuan SI untuk massa adalah kg
(kilogram)
BAB
IV
PENUTUP
4.1.KESIMPULAN
- Hukum-Hukum Newton adalah hukum
yang mengatur tentang gerak.
-Hukum pertama Newton disebut juga
hukum kelembaman benda yang
relatif mempertahankan geraknya.
-Hukum kedua Newton mengatur tentang
gaya, F = ma.
-Hukum ketiga Newton disebut juga
hukum aksi-reaksi,di mana jika suatu benda A memberikan aksi pada benda B maka
benda B akan memberikan reaksi yang arahnya berlawanan dengan aksi yang
diberikan.
-
Massa berbeda dengan berat.Massa adalah sifat intrinsik dari sebuah benda yang
menyatakan resistensinya terhadap percepatan sedangkan berat bergantung pada
hakikat dan jarak benda-benda lain yang mengerjakan gaya-gaya gravitasional
pada benda itu.
- Angka yang ditunjukkan timbangan
pada saat lift bergerak menyatakan
berat semu orang (bukan berat
sesungguhnya). Oleh karena itu beratnya
berubah-ubah.
4.2.SARAN
Penulis menyarankan agar penimbangan
berat badan sebaiknya dilakukan
pada lantai,karena berat yang
terbaca adalah berat yang sesungguhnya.
DAFTAR
PUSTAKA
- Tipler, P. A., 1998. Fisika
untuk sains dan tekni-jilid 1 (Terjemahan),
Jakarta: Penerbit Erlangga Jilid 1.
- Young, H. D., 1992, University
phisics, USA: Addison Wesley
Publishing Company, Inc.
- Halliday dan Resnick, 1991, Fisika
Jilid 1 (Terjemahan), Jakarta:
Penerbit Erlangga.
- Kanginan, M., Fisika Jilid 1A,
1B, Jakarta: Penerbit Erlangga.
makasi ya makalahnya sangat mebantu, keep writing ya
BalasHapusokey , thanks yah uda komentar :)
BalasHapusokey , thanks yah uda komentar :)
BalasHapusTerimakasih banyak
BalasHapus